Long
Trip???
“aku ikut dong” kataku tanpa
berpikir panjang ketika seorang teman laki-laki mengatakan kalau dia
punya tiga tiket gratis untuk ikut seminar tentang Grapho/analisa tulisan
tangan di Surabaya. Akhirnya dia mendaftarkan namaku dan nama seorang
teman lelaki yang satu lagi lewat online. Oke sudah terdaftar. Trus
naik apa kesana? Aku gak ikut kalo naik motor karna pasti aku nyetir
sendiri. Akhirya aku memutuskan akan ikut kalo mereka nae bus.
Malam
sebelum berangkat katanya mereka mau naik motor, gak jadi ikut deh.
Beberapa jam setelahnya, aku terpikir dengan aktifitasku disabtu
nanti. Mau ngapain ya? aku gak menemukan ide. Akhirnya aku minta
mereka untuk naik angktan umum saja ke Surabaya karna aku pengen ikut
dan tujuan utamaku karna aku ingin menghabiskan sabtu ini dengan hal
yang bermanfaat seperti bersilaturahmi ke rumah senior kita yang ada
di Surabaya. Udah lama aku pengen kesana tapi karna gak ada temennya
jadi belum kesampaian, sekalian aja manfaatin kesempatan ini.
Jadilah
kita sepakat untuk naik kereta yang jam 4.20 karna jadwal seminarnya
jam 9.00 dan gak ada jadwal kereta lain dari Malang-Surabaya yang
nutut selain jam 4.20.. bisakah kita berangkat jam segitu? Salah
pertanyaannya, bisakah kita bangun?
Kita
janjian ketemu jam 4.00 disalah satu kos temenku dan terealisasi.
Tapi sayang kita sampai di stasiun jam 4.30 karna berangkat dari
kosnya jam 4.20. dan kita memutar haluan ke terminal dan alhasil kita
naik bus yang memang membuat kantong lebih menipis. Karna selain
lebih jauh, kita gak tau naik angkutan berapa kali nantinya dari
Bungurasih menuju Hotel Sommerset Surabaya.
Jam
5 berangkat dan sekitaran jam 7.00 nyampe di Surabaya, itupun harus
mampir dulu di terminal Pandaan karna salah naik bus! Sebelum ke
hotel, kita makan dulu di Warung Soto Lamongan yang sotonya dibuat
asal-asalan kata temanku. Memang tidak enak rasa soto itu tapi
gakpapalah.
Setelah
nanya-nanya dan ternyata ribet juga gak ada orang yang tau pasti naik
angkutan apa ke Sommerset jadilah kita naik taksi dan membayar 65.000
sekaligus tol dengan jarak yang ditempuh kurang lebih 15 menit
(padahal kupikir jauh dari penjelasan si sopir taksi). Sampe di hotel
kita tanya satpam tapi satpam gak tau dimana acara itu karna ditiket
gak ada tulisannya. Malah satpam nanya “tau darimana kalau acara
itu di hotel ini?”. Dag dig dug. Eh cek.. cek... si satpam nelpon
entah kesiapa, yang jelas bukan ke kantor polisi untuk memberitahu
kalau ada penipuan. Haha...
Ternyata
memang ada acara seperti itu dan si satpam menunjukkan jalan menuju
kearah Penanjakan Room namanya. Jam masih menunjukkan pukul 8.00 dan
akhirnya kita memutuskan nongkrong dulu dipinggir kolam renang. Gayaa...
sambil menuntaskan gejolak perut dipagi hari, melihat keluarga
yang sedang berenang ditambah bermain ditempat bermain anak-anak juga
membaca sedikit isi buku tentang Grapho itu sudah cukup, akhirnya
kami menuju tempat seminar. Sebelum seminar dimulai kami tertarik
untuk dianalisis tulisan tangan kami terlebih dahulu pada mentor atau
alumni pelatihan.
Yaaah..
ada benarnya juga sih apa yang dibilang ama si mentor tentang aku dan
kedua temanku itu. Jadi aku lebih tertarik untuk ikut seminar
walaupun itu bukan tujuan utama datang ke Surabaya. Selama seminar
ternyata aku mendapat pelajaran diluar dari cara menganalisis tulisan
tangan yang memang ada pelatihan lebih lanjut tentunya dengan bayaran
yang sangat mahal bagi kami yang masih mahasiswa. Rp. 6.500.000 untuk
umum dan buat mahasiswa katanya ada diskon tapi kita gak nanyain
berapa harganya karna pasti gak beda jauh dengan itu. Diskon 50% pun
kita gak bakalan ikut. Tapi menurutku belajar Grapho itu bagus juga
bermanfaat, Grapho udah diajarin difakultas psikologi di 3
Universitas di Indonesia hanya saja kita gak punya uang. Hahaha...
Diluar
itu semua, pelajaran yang aku dapatkan yaitu ada sifatku yang baru
kusadari didiriku padahal udah kuliah psikologi selama 8 semester!
Selain itu aku menyadari bahwa aku sangat beruntung punya keluarga
yang selalu menyayangiku, tidak banyak menuntut, tidak mengabaikanku
tentunya, intinya penuh cinta. Padahal sebelumnya aku merasa itu
masih kurang (sifat manusia yang tak pernah puas). Tapi setelah seminar
itu aku benar-benar menyadari bahwa semua itu sudah cukup bahkan sangat
cukup dibandingkan dengan orang lain yang selalu ditinggal oleh
orangtuaya dan tidak diasuh. Aku bahkan punya dua orang ibu yang
secara bergantian mengasuhku. Setelah Mama meninggal, ibuku yang
skarang yang mengasuhku dan adik-adikku. Terimakasih Allah.
Tidak
sampai disitu pelajaran yang kudapat dan ceritanya belum selesai.
Setelah
selesai, kami menuju rumah senior untuk silaturahmi. Kesananya memang
hanya naik angkot dua kali. Tapi sebelumnya harus jalan kaki dulu
dari hotel ke tempat buat nunggu angkot. Gak jauh sih tapi panas. Pas
uda nae angkot, angkotnya jalan kayak siput. Udah gitu kondisi perut
dan tenggorokan gak bersahabat banget. Lihat es teler yang berwarna-warni dari dalam
angkot, iler rasanya udah mau keluar. Apalagi bau gorengan.. hmmmm...
Tapi diluar semua itu aku menikmatinya jadi gak
kerasa capeknya. Sampe dirumahnya senior, kami disuguhkan
minuman dan cemilan yang tidak lama (hitungan normal) sudah kami
habiskan. Lalu kami diajak makan nasi rawon ditempat yang sejuk.
Jamuan yang selalu aku dapatkan ketika maen kerumahnya. Tapi tentu
bukan itu tujuan utamaku maen kerumahnya. Karna dia baik, ramah dan
dekat denganku jadi aku memilih dia untuk kukunjungi dan menjadi
tujuan utamaku ke Surabaya (orang baik selalu diistimewakan).
Saat
pulang, kami tentu harus naik bus lagi karna berangkat ke terminal
tadi kami pake motor dan dititipkan disana.
Banyak bus kearah Malang tapi selalu full.
“ayo naik bus ke Jogja aja” celetukku.
“ayoo... serius ya..” kata salah seorang temanku.
“serius! Berani gak?” kataku nantang.
“serius... beneran loh... ayoo...” katanya lagi.
“ayoo!” kataku serius.
Awalnya temanku yang satunya masih ragu tapi akhirnya kita rayu dia. Dan akhirnya kita melangkahkan kaki ke tempat bus yang kearah jogja.
Busnya lama sekali gak nongol-nongol.
Banyak bus kearah Malang tapi selalu full.
“ayo naik bus ke Jogja aja” celetukku.
“ayoo... serius ya..” kata salah seorang temanku.
“serius! Berani gak?” kataku nantang.
“serius... beneran loh... ayoo...” katanya lagi.
“ayoo!” kataku serius.
Awalnya temanku yang satunya masih ragu tapi akhirnya kita rayu dia. Dan akhirnya kita melangkahkan kaki ke tempat bus yang kearah jogja.
Busnya lama sekali gak nongol-nongol.
“serius
loh ini” Kataku.
“iya,
ayoo..” balasnya.
“aku
ada kuliah senin cuy...” bersuara juga dia.
“kita
balik minggu tapi bisanya jam 8 baru nyampe malang” kataku lagi.
“sayang
kalo ditinggal matakul yang ini soalnya 6 sks” jawabnya
“ayo
realnya gimana kita di Jogja? Tidur dimana? ada angkot gak ke
malioboro?”tanya temanku yang satunya.
“kita
malam ini nae bus trus sampe jogja jam 12.00, tapi gak da angkot ke
malioboro. Kita tidur di terminal trus besoknya ke malioboro pake
busway”. Jawabku.
“rugi
dong.. Kira2 habis brapa kesana?” tanyanya lagi.
“paling
400.000 buat bertiga” jawabku.
“sayang
dong kalo cuma ke malioboro doang” katanya.
“yaudah
kita kemana lagi? Ke parangtritis ada bus. Ke borobudur juga bisa”.
Temenku
yang satunya diem aja, bingung mau ngomong apa karna dia masih ragu
ninggalin kuliahnya yang hari senin. Dan akhirnya kita memutuskan
untuk balik ke malang aja pake bus patas karna masih ada keraguan,
dan bus ke jogja juga gak nongol-nongol. Aku yakin kalo bus ke Jogja
langsung ada, pasti skarang aku lagi gak nulis tulisan ini tapi
lagi jalan-jalan di Jogja. Seru sepertinya. Karna aku yakin kejadian kayak
gitu susah bahkan bisa jadi gak bakal terulang lagi. Spontan.
Tapi
aku berharap kita beneran bisa ke Jogja bareng-bareng. Kemaren baru Jakarta, nah kita tunggu trip selanjutnya... :D
Perjalanan
yang cuma sehari dan memang melelahkan karna kita bertiga semuanya
hanya tidur 1,5 jam (heran juga kok bisa sama semua) sehingga terasa lama sekali. Tapi menurutku itu
sangat menyenangkan! Perjalanan yang walaupun melelahkan dikota
pahlawan yang panas dalam kondisi lapar, haus, ngantuk, dsb tapi
kalau dinikmati pasti itu gak bakal kerasa.
Tengkyu
Ma’ad... Tengkyu Godil... karna kalian udah mau naik angkutan umum
yang harga totalnya 6 kali lipat bahkan lebih dibandingkan kalian
naik motor. Coba kalo kalian jadi naik motor, pasti hanya membutuhkan
15.000 buat berdua dan pastinya aku gak jadi ikut. Hahaha... Teng’s
yoo.. nanti kalo kita beneran jadi ke Jogja ku traktir makan di
Malioboro. ^_____________^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar