Minggu, 30 September 2012

Long Trip???


aku ikut dong” kataku tanpa berpikir panjang ketika seorang teman laki-laki mengatakan kalau dia punya tiga tiket gratis untuk ikut seminar tentang Grapho/analisa tulisan tangan di Surabaya. Akhirnya dia mendaftarkan namaku dan nama seorang teman lelaki yang satu lagi lewat online. Oke sudah terdaftar. Trus naik apa kesana? Aku gak ikut kalo naik motor karna pasti aku nyetir sendiri. Akhirya aku memutuskan akan ikut kalo mereka nae bus.
Malam sebelum berangkat katanya mereka mau naik motor, gak jadi ikut deh. Beberapa jam setelahnya, aku terpikir dengan aktifitasku disabtu nanti. Mau ngapain ya? aku gak menemukan ide. Akhirnya aku minta mereka untuk naik angktan umum saja ke Surabaya karna aku pengen ikut dan tujuan utamaku karna aku ingin menghabiskan sabtu ini dengan hal yang bermanfaat seperti bersilaturahmi ke rumah senior kita yang ada di Surabaya. Udah lama aku pengen kesana tapi karna gak ada temennya jadi belum kesampaian, sekalian aja manfaatin kesempatan ini.
Jadilah kita sepakat untuk naik kereta yang jam 4.20 karna jadwal seminarnya jam 9.00 dan gak ada jadwal kereta lain dari Malang-Surabaya yang nutut selain jam 4.20.. bisakah kita berangkat jam segitu? Salah pertanyaannya, bisakah kita bangun? 
Kita janjian ketemu jam 4.00 disalah satu kos temenku dan terealisasi. Tapi sayang kita sampai di stasiun jam 4.30 karna berangkat dari kosnya jam 4.20. dan kita memutar haluan ke terminal dan alhasil kita naik bus yang memang membuat kantong lebih menipis. Karna selain lebih jauh, kita gak tau naik angkutan berapa kali nantinya dari Bungurasih menuju Hotel Sommerset Surabaya.
Jam 5 berangkat dan sekitaran jam 7.00 nyampe di Surabaya, itupun harus mampir dulu di terminal Pandaan karna salah naik bus! Sebelum ke hotel, kita makan dulu di Warung Soto Lamongan yang sotonya dibuat asal-asalan kata temanku. Memang tidak enak rasa soto itu tapi gakpapalah.
Setelah nanya-nanya dan ternyata ribet juga gak ada orang yang tau pasti naik angkutan apa ke Sommerset jadilah kita naik taksi dan membayar 65.000 sekaligus tol dengan jarak yang ditempuh kurang lebih 15 menit (padahal kupikir jauh dari penjelasan si sopir taksi). Sampe di hotel kita tanya satpam tapi satpam gak tau dimana acara itu karna ditiket gak ada tulisannya. Malah satpam nanya “tau darimana kalau acara itu di hotel ini?”. Dag dig dug. Eh cek.. cek... si satpam nelpon entah kesiapa, yang jelas bukan ke kantor polisi untuk memberitahu kalau ada penipuan. Haha...
Ternyata memang ada acara seperti itu dan si satpam menunjukkan jalan menuju kearah Penanjakan Room namanya. Jam masih menunjukkan pukul 8.00 dan akhirnya kita memutuskan nongkrong dulu dipinggir kolam renang. Gayaa... sambil menuntaskan gejolak perut dipagi hari, melihat keluarga yang sedang berenang ditambah bermain ditempat bermain anak-anak juga membaca sedikit isi buku tentang Grapho itu sudah cukup, akhirnya kami menuju tempat seminar. Sebelum seminar dimulai kami tertarik untuk dianalisis tulisan tangan kami terlebih dahulu pada mentor atau alumni pelatihan.
Yaaah.. ada benarnya juga sih apa yang dibilang ama si mentor tentang aku dan kedua temanku itu. Jadi aku lebih tertarik untuk ikut seminar walaupun itu bukan tujuan utama datang ke Surabaya. Selama seminar ternyata aku mendapat pelajaran diluar dari cara menganalisis tulisan tangan yang memang ada pelatihan lebih lanjut tentunya dengan bayaran yang sangat mahal bagi kami yang masih mahasiswa. Rp. 6.500.000 untuk umum dan buat mahasiswa katanya ada diskon tapi kita gak nanyain berapa harganya karna pasti gak beda jauh dengan itu. Diskon 50% pun kita gak bakalan ikut. Tapi menurutku belajar Grapho itu bagus juga bermanfaat, Grapho udah diajarin difakultas psikologi di 3 Universitas di Indonesia hanya saja kita gak punya uang. Hahaha...

Diluar itu semua, pelajaran yang aku dapatkan yaitu ada sifatku yang baru kusadari didiriku padahal udah kuliah psikologi selama 8 semester! Selain itu aku menyadari bahwa aku sangat beruntung punya keluarga yang selalu menyayangiku, tidak banyak menuntut, tidak mengabaikanku tentunya, intinya penuh cinta. Padahal sebelumnya aku merasa itu masih kurang (sifat manusia yang tak pernah puas). Tapi setelah seminar itu aku benar-benar menyadari bahwa semua itu sudah cukup bahkan sangat cukup dibandingkan dengan orang lain yang selalu ditinggal oleh orangtuaya dan tidak diasuh. Aku bahkan punya dua orang ibu yang secara bergantian mengasuhku. Setelah Mama meninggal, ibuku yang skarang yang mengasuhku dan adik-adikku. Terimakasih Allah.

Tidak sampai disitu pelajaran yang kudapat dan ceritanya belum selesai.

Setelah selesai, kami menuju rumah senior untuk silaturahmi. Kesananya memang hanya naik angkot dua kali. Tapi sebelumnya harus jalan kaki dulu dari hotel ke tempat buat nunggu angkot. Gak jauh sih tapi panas. Pas uda nae angkot, angkotnya jalan kayak siput. Udah gitu kondisi perut dan tenggorokan gak bersahabat banget. Lihat es teler yang berwarna-warni dari dalam angkot, iler rasanya udah mau keluar. Apalagi bau gorengan.. hmmmm... Tapi diluar semua itu aku menikmatinya jadi gak kerasa capeknya. Sampe dirumahnya senior, kami disuguhkan minuman dan cemilan yang tidak lama (hitungan normal) sudah kami habiskan. Lalu kami diajak makan nasi rawon ditempat yang sejuk. Jamuan yang selalu aku dapatkan ketika maen kerumahnya. Tapi tentu bukan itu tujuan utamaku maen kerumahnya. Karna dia baik, ramah dan dekat denganku jadi aku memilih dia untuk kukunjungi dan menjadi tujuan utamaku ke Surabaya (orang baik selalu diistimewakan).
Saat pulang, kami tentu harus naik bus lagi karna berangkat ke terminal tadi kami pake motor dan dititipkan disana.
Banyak bus kearah Malang tapi selalu full.
“ayo naik bus ke Jogja aja” celetukku.
“ayoo... serius ya..” kata salah seorang temanku.
“serius! Berani gak?” kataku nantang.
“serius... beneran loh... ayoo...” katanya lagi.
“ayoo!” kataku serius.
Awalnya temanku yang satunya masih ragu tapi akhirnya kita rayu dia. Dan akhirnya kita melangkahkan kaki ke tempat bus yang kearah jogja.

Busnya lama sekali gak nongol-nongol. 
serius loh ini” Kataku.
iya, ayoo..” balasnya.
aku ada kuliah senin cuy...” bersuara juga dia.
kita balik minggu tapi bisanya jam 8 baru nyampe malang” kataku lagi.
sayang kalo ditinggal matakul yang ini soalnya 6 sks” jawabnya
ayo realnya gimana kita di Jogja? Tidur dimana? ada angkot gak ke malioboro?”tanya temanku yang satunya.
kita malam ini nae bus trus sampe jogja jam 12.00, tapi gak da angkot ke malioboro. Kita tidur di terminal trus besoknya ke malioboro pake busway”. Jawabku.
rugi dong.. Kira2 habis brapa kesana?” tanyanya lagi.
paling 400.000 buat bertiga” jawabku.
sayang dong kalo cuma ke malioboro doang” katanya.
yaudah kita kemana lagi? Ke parangtritis ada bus. Ke borobudur juga bisa”.

Temenku yang satunya diem aja, bingung mau ngomong apa karna dia masih ragu ninggalin kuliahnya yang hari senin. Dan akhirnya kita memutuskan untuk balik ke malang aja pake bus patas karna masih ada keraguan, dan bus ke jogja juga gak nongol-nongol. Aku yakin kalo bus ke Jogja langsung ada, pasti skarang aku lagi gak nulis tulisan ini tapi lagi jalan-jalan di Jogja. Seru sepertinya. Karna aku yakin kejadian kayak gitu susah bahkan bisa jadi gak bakal terulang lagi. Spontan.
Tapi aku berharap kita beneran bisa ke Jogja bareng-bareng. Kemaren baru Jakarta, nah kita tunggu trip selanjutnya... :D

Perjalanan yang cuma sehari dan memang melelahkan karna kita bertiga semuanya hanya tidur 1,5 jam (heran juga kok bisa sama semua) sehingga terasa lama sekali. Tapi menurutku itu sangat menyenangkan! Perjalanan yang walaupun melelahkan dikota pahlawan yang panas dalam kondisi lapar, haus, ngantuk, dsb tapi kalau dinikmati pasti itu gak bakal kerasa.

Tengkyu Ma’ad... Tengkyu Godil... karna kalian udah mau naik angkutan umum yang harga totalnya 6 kali lipat bahkan lebih dibandingkan kalian naik motor. Coba kalo kalian jadi naik motor, pasti hanya membutuhkan 15.000 buat berdua dan pastinya aku gak jadi ikut. Hahaha... Teng’s yoo.. nanti kalo kita beneran jadi ke Jogja ku traktir makan di Malioboro. ^_____________^
I FEEL LOVE... every time, every where..

Always...

Walk in Love...

Cinta. Hanya lima huruf tapi sangat kompleks menurutku. Namun bukan berarti jika kita mengatakan itu kompleks sebagai tanda kalau kita tidak mensyukurinya. Tentu semua makhluk Allah menginginkannya. Fitrah yang diberikan oleh Allah kepada makhluknya yang hidup. Bahkan hewan pun memiliki fitrah itu. Jika berbicara tentang cinta sepertinya tidak akan ada habisnya. Dan pastinya berkaitan dengan sesuatu atau orang lain.
Saat sedang sedih cinta selalu dijelek-jelekkan tapi jika sedang bahagia selalu saja memuji dan mengangung-agungkan cinta. Ah dasar manusia... (tentu termasuk aku juga).
Menolak sesuatu yang sudah jelas karna sesuatu yang tidak jelas kata seorang teman itu bukanlah sebuah konsep. Tapi menurutku itu adalah nyata bahkan bagian dari cinta.
Kalo kata orang Saat menuliskan ini aku sedang merasakan pahitnya cinta tapi menurutku, cinta itu selalu manis. Mungkin terasa pahit bagi orang lain karna lidah orang itu tak berfungsi dengan baik. :D
Aku tak ingin memusuhi cinta apapun yang kualami karnanya. Semua itu warna, bahkan sebagai tambahan rasa. Kepada siapapun yang pernah aku cintai dan skarang sudah tidak lagi, aku tetap bersyukur bisa merasakannya.
Indahnya cinta, siapa yang tidak pernah merasakannya? Kurasa tak ada. Cinta itu indah. Fitrah yang paling indah yang diberikan olehNya. Demi cinta kita bisa berbuat apapun. Saking istimewanya cinta, dia tidak egois yang hanya mengijinkan kita untuk memilih salah satu entah itu benda, hewan atau manusia sekalipun untuk kita cintai. Kita bisa mencintai banyak hal dalam satu waktu. Jika tidak, maka tidak ada cerita orang yang selingkuh. Tidak akan ada sinetron-sinetron atau berita yang isinya seorang wanita membunuh istri kedua atau selingkuhan suaminya karna cemburu. Dan tidak akan ada orang yang rela meninggalkan kedua orangtuanya yang sudah dicintainya dari kecil karna seseorang yang baru dicintai beberapa jam yang lalu. Itu hanya sedikit kisah yang ironis tentang cinta. Aku tidak menyalahkan mereka karna aku tidak merasakan apa yang mereka rasakan. namun aku yakin kalau cinta kita tempatkan sesuai dengan namanya-yang indah-sungguh itu akan lebih manis bukan? Sayang sekali jika cinta yang begitu indah akan ternodai oleh keegoisan kita sehingga membuat banyak orang menyalahkannya.
Banyak cerita orang yang patah hati bahkan banyak sekali orang yang mengalaminya tapi hanya ada satu cinta yang abadi. Ini bukan omong kosong. Ini nyata. Kepada siapapun kita akan memberikan cinta akan ada peluang untuk kita kecewa tapi hanya kepada yang satu ini kita tidak akan dikecewakan. Yup! Benar. Hanya cinta kepada yang menciptakan cinta itulah kita tidak akan merasa kecewa apalagi yang namanya patah hati, PASTI tidak akan kita rasakan. Percayalah.
Ini bukan menggurui karna banyak sekali orang yang jauh lebih berpengalaman dariku jika berbicara soal cinta. Aku hanya berbagi apa yang ada diotakku dan pernah kurasakan tentunya. ^_^