Senin, 07 November 2011

Bingung?

Gema takbir berkumandang dimana-mana. Sapi dan kambing sudah mulai was was menunggu hari esok tiba. Besok idul adha, aku sendiri tanpa mereka, tanpa keluargaku. Mahasiswa rantau memang harus siap dengan yang seperti ini. Udah masuk tahun keempat aku menjadi mahasiswa rantau di kota pendidikan yang dingin ini, Malang. Seharusnya saat ini aku sudah menyusun tugas akhir seperti teman-teman seangkatanku. Namun hal itu belum terjadi karena setahun terakhir aku menjadi mahasiswa yang bukan seperti mahasiswa. Kuliah seperti mimpi buruk. Akupun tidak sibuk dengan yang lain meskipun aku mengikuti sebuah unit kegiatan mahasiswa yang memang eksis dikampusku. Entah setan dari mana yang datang merayu untuk membuang-buang uang orangtuaku yang habis untuk membayar SPP yang tidak aku manfaatkan. Dan sudah pasti aku sedikit molor untuk lulus dan sudah pasti juga orangtuaku harus merelakan beberapa lembar rupiah untuk membayar SPP sampai aku lulus nanti, mungkin hanya molor setahun saja. Soal uang jajanpun aku tidak merasa kelebihan tapi aku juga tidak pernah kelaparan selama menjadi mahasiswa disini. Selalu ada saja uang untuk membeli makanan dan sesuatu yang lain dari orangtuaku ataupun keluargaku. Aku tidak seperti adik-adikku yang selalu sabar untuk menunggu uang dari orangtua dan aku juga tidak seperti mereka yang punya uang tabungan yang bisa digunakan kapanpun saat mereka butuh. Selalu saja minta dikirim lebih awal dan kalo ada kebutuhan mendesakpun pasti selalu minta. Sebagian orang memang berpendapat kalo hal itu adalah wajar karna orangtualah yang bertanggung jawab kepada kita jadi kepada siapa lagi kita meminta kalo bukan kepada mereka. Namun sebagian orang berpendapat lain, walaupun kita masih menjadi tanggung jawab orangtua tapi seharusnya kita jangan selalu meminta, berusahalah untuk mendapatkan kebutuhan itu dengan caramu sendiri entah itu dengan menabung atau bekerja sekalipun. Mana yang kamu pilih?
Terkadang aku merasa membutuhkan tambahan uang jajan tanpa dasar apapun. Padahal adikku saja bisa menabung, dengan jumlah uang jajan yang sama tiap bulannya apalagi dia adalah salah satu mahasiswa di Universitas Indonesia. Di Jakarta malah apa-apa lebih mahal, jauh dibandingkan dengan biaya hidup di Malang yang masih mudah mendapatkan apa-apa dengan harga murah.
Aku juga bukan seperti para wanita kebanyakan yang setiap bulannya harus menyisihkan uang bulanan untuk perawatan di salon agar terlihat menarik oleh pacarnya mungkin ato oleh siapapun yang melihatnya. Kebiasaanku untuk membeli baju, sepatu, aksesorispun sudah tidak aku lakukan lagi. Selebihnya aku gak tau lari kemana uang bulananku. Aku hanya suka ngemil. Itu saja. (*_*)’???

Sebenarnya orangtuaku adalah orang yang demokratis. Mereka tidak melarangku untuk mengikuti kegiatan sebanyak apapun yang aku mau selama itu positif malah dulu aku sering sekali minta uang untuk setiap kegiatan diluar kuliah yang aku ikuti. kecuali masalah penddikan. Itu sulit untuk dikompromi. Menurut papaku, sekolah itu penting dan sekolahlah setinggi yang kamu bisa. Yang artinya setelah lulus aku harus melanjutkan sekolah lagi atau katanya orang-orang itu es dua. Dan aku tidak suka itu.
Aku sudah mempunyai rencana sendiri mau aku apakan diriku ini setelah aku lulus. Tanpa harus sekolah lagi. Kalopun aku sekolah lagi, aku ingin itu murni tidak merogoh kantong orangtuaku sama sekali. Tapi berbeda dengan papaku yang sedikit mewajibkan harus cepat es dua, katanya mumpung masih fresh dan malas belum datang menghantui.
Aku memang orang yang beruntung dan gak tau berterima kasih. Memang masih banyak orang yang ingin sekolah lagi tapi tidak bisa karna terhambat biaya. Jangankan untuk mendapat gelar magister, gelar sarjanapun sulit didapat. Okelah selama kuliah ini aku selalu menyusahkan orangtuaku dengan hampir membuat kantong orangtuaku tipis. Tapi aku juga ingin dibebaskan dalam menentukan pilihan karir yang ingin kujalani nanti. Aku akan membuktikan bahwa langkah itu tepat dan tidak akan mengecewakanmu, Papa.

Buat kalian yang bingung dengan apa yang ingin kalian lakukan, maka ikutilah kata hatimu. Lakukan apa yang ingin kamu lakukan. Jika ada yang meremehkan atopun tidak percaya kalian akan berhasil maka buktikanlah bahwa kalian bisa berhasil dengan pilihan itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar